Pages

Search In

Hasil penelusuran

Minggu, 28 Juli 2013

Mata Kuliah ASWAJA (iv) Bagian 1

Di dalam Agama terdapat Tiga Dimensi Nilai Utama,. Yaitu: 1. Spiritual Value (Nilai Spiritual), 2. Credial Value (Nilai Peribadatan), 3. Morality/Ethica Value (Nilai Moral/Etika). Berikut penjelasan makna dan hakikat ketiga istilah tersebut dengan menghubungkannya dengan nilai ajaran agama Islam.

A. Pengertian Agama
          Agama adalah salah satu bentuk upacara dari suatu kepercayaan dengan menggunakan cara dan bahasa yang bahasa yang tidak sama.namun demikian,apa yang dijabarkan oleh para ahli sejarah tersebut masih dapat ditinjau dari segi etimologi dan termiologinya.
          Secara etimologis agama berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua kata:’a’ berati tidak dan ‘gama’ berarti kacau,kocar-kacir atau berantakan.Agama adalah suatu yang tidak kacau.Dengan kata lain bahwa agama itu membawa hidup yang teratur dan terarah.
          Secara terminologis agama didefinisikan oleh para ahli dengan bervariasi,tergantung dari latar belakang mereka masing-masing. Para ahli agama akan berbeda dalam mendefinisikannya para filosof atau ahli filsafat.Begitu juga para penganut agama yang berbeda akan mendefisinikan agama dengan berbeda-beda terkait dengan agama yang dipeluknya.Selanjutnya din dalam bahasa sempit berarti undang-undang atau hukum.dalam bahasa arab kata ini mengandung arti menguasai,menundukkan,patuh,utang,batasan,dan kebiasaan.
          Selanjutnya karena demikian banyaknya devinisi tentang agama yang ditemukan para ahli,Harun Nasution mengatakan dapat diberi definisi sebagai berikut:
1.      Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
2.      Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.
3.      Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
4.      Kepecayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
5.      Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari kekuatan gaib
6.      Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan gaib.
7.      Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.
8.      Ajaran yang diwahyukan kepada manusia melalui seorang rosul.

Agama memiliki peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan bangsa,dalam semua tempat dan waktu yang dibuat oleh sang pencipta alam semesta sehingga peraturan yang di buatnya itu betul-betul adil.Secara terperinci,agama memiliki peranan yang bisa dilihat dari aspek keagamaan (religius),kejiwaan (psikologis),kemasyarakatan (sosiologis).Hakekat kemanusiaan (human nature) dan asal-usulnya (antropologis),dan moral (ethics).
          Agama sebagai lembaga kebenaran hanya dapat didekati dengan iman,yaitu sikap jiwa yang mempercayai dan menerima sesuatu sebagai kebenaran sikap jiwa ( ya tuhan,kami dengar dan kami mena’ati ).Agama hanya memberi jawaban atas berbagai persoalan asasi manusia yang beriman.Iman adalah yang paling pertama dan utama dalam agama.Iman dalam arti percaya sepenuh hati bahwa agama adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah terhadap Rosul-Nya untuk umat manusia.Allah maha ada,maha benar,mutlak dan sempurna.Demikian wahyu yang diturunkan-Nya pun mengandung nilai kebenaran yang mutlak dan sempurna pula.Namun islam yang mengakui eksistensi kebenaran relatif yang merupakan hasil usaha pencapaian budaya manusia.baik kebenaran positif ilmu pengetahuan.

B. Ruang Lingkup Agama
Ada 3 persoalan pokok dalam sebuah agama,diantaranya :
1.      Keyakinan (credial),yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
2.      Peribadatan (ritual),yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3.      Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.

        Unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah agama diantaranya :
1.      Adanya keyakinan pada yang gaib
2.      Adanya kitab suci sebagai pedoman
3.      Adanya Rasul pembawanya
4.      Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
5.      Adanya upacara ibadah yang standar
          Agama sebagai fitrah manusia melahirkan keyakinan bahwa agama adalah satu-satunya cara pemenuhan kebutuhan.Posisi ini tidak dapat digantikan dengan yang lain. Beberapa hal diataslah yang menjadi ruang lingkup agama.
Faktor yang melatar belakangi manusia memerlukan agama adalah karena disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan.Hal ini antara lain diungkapkan oleh kata al-nafs.Menurut Quraish Shihab,bahwa dalam pandangan al-qur’an nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna dan berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan,dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang oleh al-qur’an dianjurkan untuk diberi prhatian lebih besar.
Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan,baik yang datang dari dalam maupun dari luar.Tantangan dari luar dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan.Sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalingkan manusia dari Tuhan.Mereka dengan rela mengeluarkan biaya,tenaga,dan pikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan.
Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang mengikuti keinginannya.Berbagai bentuk budaya,hiburan,obat-obat terlarang dan lain sebagainya dibuat dengan sengaja.Untuk itu upaya untuk mengatasi dan membentengi manusia adalah dengan mengajarkan mereka agar taat menjalankan agama.Godaan dan tantangan hidup demikian itu,saat ini semakin meningkat,sehingga upaya mengamankan masyarakat menjadi penting.

C. Fungsi Agama
1. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsur pangalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil.Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadiaan yang harmonis,dimana segala unsur  pokoknya terdiri dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenang.
2. Penolong Dalam Kesukaran
Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imanya)akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis,bahkan cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang.Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya,orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada.Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya.Selain itu,barang siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.
3. Penentram Batin
Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah.Orang yang kaya takut akan kehilangan harta kekayaannyayang akan habis atau dicuri orang lain,orang yang miskin apalagi,selalu merasa kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.
Lain halnya dengan orang yang beriman,orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan harta kekayaannya.Dalam ajaran islam harta kekayaan itu merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak yatim piatu.Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak,tidak mungkin gelisah.Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman,batinnya akan selalu tentram karena setiap yang terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan ketakwaannya.
4. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap ajaran agamanya.Terlebih dalam ajaran Islam,akhlak amat sangat diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam.Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi,dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain,akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati.
Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah.Dalam Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi:”dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang tuamu) !!”Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta dihormati kepada anak.
Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitkan dengan moral,mulai dari berpakaian,berperilaku,bertutur kata hubungan manusia dengan manusia lain (hablumminannas/hubungan sosial).Termasuk di dalamnya harus jujur,jika seorang berkata bohong maka dia akan disiksa oleh api neraka.Ini hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitkan dengan moral.Masih banyak lagi aturan Islam yang berkaitkan dengan tatanan perilaku moral yang baik,namun tidak dapat sepenuhnya dituliskan disini.
          Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih,manusia merasa mampu hidup mandiri dan menolak pengaruh,kontrol yang berasal dari agama.Agama tidak lagi mempunyai peran dan fungsi sebagai pengaruh dan pengendali terhadap perkembangan kehidupan sosial-budaya manusia.Akibatnya berkembanglah kehidupan sosial-budaya sekuler secara bebas,di bawah pengaruh dan rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi canggih,menjadi sistem budaya dan peradaban modern.
          Melalui agama itu “mungkin” dapat ditemukan nilai-nilai universal yang dapat berfungsi memberikan jawaban tentang tujuan hidup hakiki umat manusia di dunia ini,dan dapat menjadi pengendali,pengarah,serta kontrol terhadap perkembangan sistem budaya dan peradaban modern,atau sekurang-kurangnya mempunyai efek pengereman kecenderungan dan sifat dasar masyarakat modern yang bebas tanpa kendali tersebut.Dikatakan mungkin,karena memang sering timbul keraguan akan peranan agama tersebut.Timbulnya keraguan itu disebabkan karena sering terjadi kesenjangan,lebar,dan sempit,antara ajaran agama dan kenyataannya,maka yang dimaksud dengan agama disini ialah dalam bentuk yang mendalam dan universal (ajaran agama murni),bukan yang ada secara sosiologis. 

KESIMPULAN
          Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa,kata agama dari segi bahasa dapat kita ikuti dari uraian yang diberikan oleh Harun Nasution.Menurutnya agama berasal dari kata Sanskrit yang tersusun dari dua kata,a=tidak ada,dan gam=pergi,jadi agama artinya tidak pergi,tetap ditempat,diwarisi secara turun temurun.Sedangkan menurut istilah agama adalah suatu ajaran yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia melalui seorang utusan atau rosul.Dan iman adalah yang paling pertama dan utama dalam agama.
          Ada 3 persoalan pokok dalam sebuah agama,yaitu:Keyakinan(credial),peribadatan(ritual),dan sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut. Dan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah agama diantaranya:Adanya keyakinan pada yang gaib,adanya kitab suci sebagai pedoman,adanya Rasul pembawanya,adanya ajaran yang bisa dipatuhi,adanya upacara ibadah yang standar.
          Agama juga mempunyai 4 fungsi agama yaitu diantaranya:Sebagai pembimbing dalam hidup, penolong dalam kesukaran, penentram batin, dan pengendali moral. Dan agama juga mempunyai nilai-nilai universal yang berfungsi memberikan jawaban tujuan hidup umat manusia di dunia, dan dapat menjadi pengendali, pengarah, serta kontrol terhadap perkembangan sistem budaya dan peradaban modern.Maka,yang dimaksud dengan agama disini ialah dalam bentuk yang mendalam dan universal,bukan yang ada secara sosiologis.

0 komentar:

cari artikel lain ?

Arsip Blog

"Semoga betah berada di blog yang sangat tidak sempurna ini ya teman .. dan terima kasih karena telah menyempatkan waktunya untuk berkunjung di blog ini .. "