الرِجَالُ أَرْبَعَةٌ رَجُلٌ يَدْرِي وَيَدْرِي
أَنَّهُ يَدْرِي فَذَلِكَ عَالِمٌ فَاتَّبِعُوْهُ وَرَجُلٌ يَدْرِي وَلاَ يَدْرِي أَنَّهُ
يَدْرِي فَذَلِكَ نَائِمٌ فَأَيْقِظُوْهُ وَرَجُلٌ لاَ يَدْرِي وَيَدْرِي أَنَّهُ لاَ
يَدْرِي فَذَلِكَ مُسْتَرْشِدٌ فَأَرْشِدُوْهُ وَرَجُلٌ لاَ يَدْرِي وَلاَ يَدْرِي
أَنَّهُ لاَ يَدْرِي فَذَلِكَ جَاهِلٌ فَارْفُضُوْهُ
Ada empat tipe manusia:
(1) orang yang mengerti (berilmu)
dan dia tahu/sadar kalau dia itu mengerti (berilmu). Ini tipe orang ’alim, maka
ikutilah dia.
(2) orang yang mengerti (berilmu)
tetapi dia tidak tahu (tidak menyadari) kalau dia mengerti (berilmu). Ini tipe
orang yang tidur, maka bangunkanlah dia.
(3) orang yang tidak mengerti
(tidak berilmu) dan dia tahu (menyadari) kalau ia tidak mengerti (tidak
berilmu). Ini tipe orang yang mencari petunjuk, maka tunjukkanlah dia.
(4) orang yang tidak mengerti
(tidak berilmu) tetapi tidak menyadari kalau dirinya tidak mengerti (tidak
berilmu). Ini tipe orang yang bodoh, maka tinggalkanlah dia.
Sumber: (Ihya’ Ulumuddin)
0 komentar:
Posting Komentar